”Tak ada alasan khusus, hanya agar berbeda dari yang lain,” katanya di Jakarta, Senin (11/4).
Salah satu pengalaman berkesan, saat Susan bersama ibunya pergi ke Mesir, Israel, dan Jordania. Mengunjungi Mesir tentu kurang lengkap jika tidak singgah di Giza, mendatangi piramida, dan naik unta. Di situ ia melihat langit bertabur banyak bintang, lebih wah daripada tempat lain.
”Pukul 02.00, kami berangkat ke Gunung Sinai. Suhunya luar biasa dingin sehingga kami berpakaian rangkap lima-enam lapis. Ada unta yang berjalan santai, ada yang ngebut. Tukang untanya berpesan jangan menyenteri jalan. Saya penasaran, kok tak boleh menyenteri jalan? Ternyata, saat saya sekilas menyenteri jalan, di bawah kami itu jurang. Pantas kami tak diizinkan menyenteri jalan agar tak panik,” ceritanya.
Ketika Susan menanyakan nama para tukang unta, jawaban mereka selalu sama. ”Nama mereka semua Ahmed. Saya tak tahu itu nama sebenarnya atau demi memudahkan turis mengingat nama mereka. Bahkan, ketika saya menyewa orang untuk membantu memapah ibu, nama orang itu pun Ahmed. Di mana-mana saya bertemu Ahmed,” katanya.
Sumber: Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar