Kamis, 14 April 2011

MAYA HASAN Ketuk Hati

Seniman harpa Maya Hasan (39) melihat gerakan #koinsastra, yang bermula dari media sosial, merupakan langkah awal penyelamatan Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Sesungguhnya kelangsungan pusat dokumentasi tersebut tergantung pada pemerintah, pengelola, juga masyarakat.

Maya Hasan yang pernah berkolaborasi dengan Nusantara Chamber Orchestra, Twilite Orchestra, Malaysian Philharmonic Orchestra, Surabaya Symphony Orchestra, dan Erwin Gutawa Orchestra menganggap pemerintah harus tetap mengucurkan subsidi untuk Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin. ”Tentu saja animo dan kepedulian masyarakat juga harus tinggi,” katanya.

Sebagai penyuka sastra, Maya berkontribusi dalam Konser #KoinSastra yang digelar di Bentara Budaya Jakarta, Rabu (13/4). Lulusan Universitas Willamette, Salem, Oregon, Amerika Serikat, ini berpendapat, dalam menyelamatkan PDS HB Jassin, akan lebih baik jika ada komunikasi tiga arah antara pengelola, pemerintah, dan masyarakat.

Melalui permainan harpa di #KoinSastra, Maya ingin membagi energi positif karena musik adalah bahasa universal. ”Keterlibatan dalam konser #KoinSastra juga karena saya ingin mengetuk semua pihak agar lebih peduli terhadap nasib dokumen sastra yang usianya sudah puluhan tahun,” ujar Maya, pengagum Babad Tanah Jawi dan Serat Centhini .

Sumber: Kompas

Baca Juga



Tidak ada komentar:

Posting Komentar