Kamis, 28 April 2011
Gita Prisilfia Tak Ingin Tenar Lewat Sensasi
Tujuh tahun bukanlah waktu yang sebentar buat Gita Prisilfia. Namun, ternyata itu belum cukup untuk membuat namanya sangat dikenal oleh masyarakat luas. Apa yang kurang dari bintang sinetron 'Shafira' itu?
"Ya mungkin karena aku nggak terlalu suka yang cari-cari sensasi gitu. Makanya nama aku nggak terlalu terkenal kali ya," ujar gadis kelahiran Jakarta 16 Desember 1989 itu sambil tertawa.
Gita memang menolak peran-peran yang sifatnya "buka-bukaan". Ia mempunyai batasan-batasan tersendiri untuk hal itu.
"Seksi sih sebenernya boleh-boleh aja, asalkan jangan yang terbuka-buka dan vulgar gitu. Tapi emang pada dasarnya aku aja yang nggak mau," jelas Gita dengan malu-malu.
Batasan yang dimiliki oleh Gita sebenarnya tak terlalu rumit. Pada prinsipnya sama seperti batasan umum orang dalam melihat keseksian, buka-bukaan atau porno. Yang terpenting menurutnya jangan sampai memperlihatkan organ-organ vital.
Gita berprinsip seperti iut bukan lantaran dilarang sama orangtua, melainkan kesadaran dari dirinya sendiri. Sebagai pribadi yang dewasa, Gita memang ingin menentukan dan memilih mana yang baik dan mana buruk untuk diri dan masa depannya. Beberapa tawaran main film pun dengan berat hati ditolaknya karena tak sesuai dengan keinginannya.
"Tahu sendirikan, film sekarang banyak yang horor, tapi begitu (banyak adegan buka-bukaan -red). Mungkin karena alasan itu juga kali ya aku jarang dapet tawaran untuk main film lagi," ujarnya sambil kembali tertawa.
"Ya mungkin karena aku nggak terlalu suka yang cari-cari sensasi gitu. Makanya nama aku nggak terlalu terkenal kali ya," ujar gadis kelahiran Jakarta 16 Desember 1989 itu sambil tertawa.
Gita memang menolak peran-peran yang sifatnya "buka-bukaan". Ia mempunyai batasan-batasan tersendiri untuk hal itu.
"Seksi sih sebenernya boleh-boleh aja, asalkan jangan yang terbuka-buka dan vulgar gitu. Tapi emang pada dasarnya aku aja yang nggak mau," jelas Gita dengan malu-malu.
Batasan yang dimiliki oleh Gita sebenarnya tak terlalu rumit. Pada prinsipnya sama seperti batasan umum orang dalam melihat keseksian, buka-bukaan atau porno. Yang terpenting menurutnya jangan sampai memperlihatkan organ-organ vital.
Gita berprinsip seperti iut bukan lantaran dilarang sama orangtua, melainkan kesadaran dari dirinya sendiri. Sebagai pribadi yang dewasa, Gita memang ingin menentukan dan memilih mana yang baik dan mana buruk untuk diri dan masa depannya. Beberapa tawaran main film pun dengan berat hati ditolaknya karena tak sesuai dengan keinginannya.
"Tahu sendirikan, film sekarang banyak yang horor, tapi begitu (banyak adegan buka-bukaan -red). Mungkin karena alasan itu juga kali ya aku jarang dapet tawaran untuk main film lagi," ujarnya sambil kembali tertawa.
Rabu, 27 April 2011
Gita Prisilfia Ketagihan Main Film
Nama Gita Prisilfia memang masih terdengar asing di telinga. Namun sebenarnya ia telah mengawali kiprahnya di dunia hiburan Tanah Air sejak lama. Terhitung sejak duduk di bangku SMP ia sudah mulai terjun untuk menjadi bintang iklan sebuah produk kecantikan.
Kini, Gita telah menjadi dewasa dan menyandang gelar sarjana bidang akuntansi. Dengan kata lain ia telah berkecimpung di dunia hiburan selama kurang lebih 7 tahun terakhir. Awalnya, pertama kali ia mencoba mengikuti pemilihan model bintang iklan tersebut hanya untuk mengisi kekosongan saat liburan sekolah.
Iseng-iseng pemilik badan bertinggi 170 cm dan berat 45 kg itu kemudian berlanjut. Selepas SMP, ia mulai mengikuti casting untuk sebuah proyek sinetron. Tak butuh waktu lama, gadis kelahiran Jakarta 16 Desember 1989 itu pun langsung diterima untuk membintangi sinetron 'Anak Pungut'. Itulah debut penampilannya di dunia akting.
Setelah bermain di sinetron tersebut, beragam tawaran pun datang menghampirinya. Tak berhenti sampai di situ saja, kariernya terus melambung tinggi. Beberapa judul sinetron yang pernah ia bintangi adalah 'Putri yang Terbuang', 'Muslimah', 'Shafira', 'Pengantin Remaja', 'Baby Doll', dan 'Matahari Cinta'.
Pada 2010 lalu ia pun memulai debut layar lebarnya lewat film berjudul 'Pengakuan Seorang Pelacur'. Sejak itu, Gita mulai merasa ketagihan dengan akting.
"Ya, bisa dibilang ketagihan sih untuk bermain film. Apalagi aku kan awalnya cuma iseng ikut-ikutan model dan casting sinetron gitu. Untungnya Mama mengizinkan. Asalkan nggak ada adegan yang aneh-aneh gitu," ujarnya polos saat berbincang dengan reporter detikhot Rachman Haryanto di kantor detikcom.
Gadis berdarah campuran Jawa dan Padang itu juga sempat mengaku bingung saat dirinya harus memutuskan untuk terjun ke dunia hiburan. Kuliah selama 4 tahun dan gelar sarjana ekonomi dari Universitas Pelita Harapan, Jakarta membuatnya berpikir, akankah dikesampingkan begitu saja?
Namun untuk sementara waktu, Gita lebih memilih tetap bekerja di dunia akting. "So far, semua yang aku suka ya aku jalani. Meski awalnya juga sempat dilema pas udah lulus kuliah. Tapi karena dunia ini juga udah cukup lama aku jalani, ya udah deh aku tetap melanjutkan untuk terus di dunia akting," ucap gadis 21 tahun yang hobi jalan-jalan ke pantai itu.
Kini, Gita telah menjadi dewasa dan menyandang gelar sarjana bidang akuntansi. Dengan kata lain ia telah berkecimpung di dunia hiburan selama kurang lebih 7 tahun terakhir. Awalnya, pertama kali ia mencoba mengikuti pemilihan model bintang iklan tersebut hanya untuk mengisi kekosongan saat liburan sekolah.
Iseng-iseng pemilik badan bertinggi 170 cm dan berat 45 kg itu kemudian berlanjut. Selepas SMP, ia mulai mengikuti casting untuk sebuah proyek sinetron. Tak butuh waktu lama, gadis kelahiran Jakarta 16 Desember 1989 itu pun langsung diterima untuk membintangi sinetron 'Anak Pungut'. Itulah debut penampilannya di dunia akting.
Setelah bermain di sinetron tersebut, beragam tawaran pun datang menghampirinya. Tak berhenti sampai di situ saja, kariernya terus melambung tinggi. Beberapa judul sinetron yang pernah ia bintangi adalah 'Putri yang Terbuang', 'Muslimah', 'Shafira', 'Pengantin Remaja', 'Baby Doll', dan 'Matahari Cinta'.
Pada 2010 lalu ia pun memulai debut layar lebarnya lewat film berjudul 'Pengakuan Seorang Pelacur'. Sejak itu, Gita mulai merasa ketagihan dengan akting.
"Ya, bisa dibilang ketagihan sih untuk bermain film. Apalagi aku kan awalnya cuma iseng ikut-ikutan model dan casting sinetron gitu. Untungnya Mama mengizinkan. Asalkan nggak ada adegan yang aneh-aneh gitu," ujarnya polos saat berbincang dengan reporter detikhot Rachman Haryanto di kantor detikcom.
Gadis berdarah campuran Jawa dan Padang itu juga sempat mengaku bingung saat dirinya harus memutuskan untuk terjun ke dunia hiburan. Kuliah selama 4 tahun dan gelar sarjana ekonomi dari Universitas Pelita Harapan, Jakarta membuatnya berpikir, akankah dikesampingkan begitu saja?
Namun untuk sementara waktu, Gita lebih memilih tetap bekerja di dunia akting. "So far, semua yang aku suka ya aku jalani. Meski awalnya juga sempat dilema pas udah lulus kuliah. Tapi karena dunia ini juga udah cukup lama aku jalani, ya udah deh aku tetap melanjutkan untuk terus di dunia akting," ucap gadis 21 tahun yang hobi jalan-jalan ke pantai itu.
Jarang terlihat di layar kaca, rupanya Nadine Chandrawinata sedang menjajal profesi baru sebagai produser. Film perdana yang diproduserinya adalah The Mirror Never Lies. Meski untuk kali pertama, mantan Putri Indonesia ini sudah puas.
"Semaksimal mungkin dicoba. Kalau enggak dicoba, enggak akan pernah melangkah. Mengerjakan sebuah karya kan tidak harus di depan layar saja," tutur Nadine saat ditemui di FX, Jalan Sudirman, Jakarta, Selasa (26/4/2011).
Sadar jika menjadi seorang produser sebuah film harus berkantong tebal, apalagi film The Mirror Never Lies mengambil lokasi syuting di Wakatobi, Sulawesi Selatan, Nadine berujar, bukan hanya dirinya saja yang sibuk mengeluarkan uang untuk produksi film yang bercerita tentang Wakatobi itu.
"Memang tugas produser memberi pendanaan, tapi di sini saya enggak berdiri sendiri. Ada sponsor lain. Kita dibantu oleh Bupati Wakatobi, WWF, dan Sari Ayu Martha Tilaar karena motonya sesuai sehingga memudahkan saya untuk bergerak," pungkasnya.
Saat ditanya apakah akan terus terjun di balik layar, kakak kandung Marcel Chandrawinata itu berujar jika profesi aktris dan produser akan terus dijalaninnya.
"Saya memiliki kebahagiaan dan kepuasan tersendiri saat berkarya di balik dan di depan layar. Selain itu, penyuluhan pun tetap dilakukan. Rencananya, saya akan keliling Indonesia," papar penyuka traveling dan backpacker ini.
Sumber: Okezone
"Semaksimal mungkin dicoba. Kalau enggak dicoba, enggak akan pernah melangkah. Mengerjakan sebuah karya kan tidak harus di depan layar saja," tutur Nadine saat ditemui di FX, Jalan Sudirman, Jakarta, Selasa (26/4/2011).
Sadar jika menjadi seorang produser sebuah film harus berkantong tebal, apalagi film The Mirror Never Lies mengambil lokasi syuting di Wakatobi, Sulawesi Selatan, Nadine berujar, bukan hanya dirinya saja yang sibuk mengeluarkan uang untuk produksi film yang bercerita tentang Wakatobi itu.
"Memang tugas produser memberi pendanaan, tapi di sini saya enggak berdiri sendiri. Ada sponsor lain. Kita dibantu oleh Bupati Wakatobi, WWF, dan Sari Ayu Martha Tilaar karena motonya sesuai sehingga memudahkan saya untuk bergerak," pungkasnya.
Saat ditanya apakah akan terus terjun di balik layar, kakak kandung Marcel Chandrawinata itu berujar jika profesi aktris dan produser akan terus dijalaninnya.
"Saya memiliki kebahagiaan dan kepuasan tersendiri saat berkarya di balik dan di depan layar. Selain itu, penyuluhan pun tetap dilakukan. Rencananya, saya akan keliling Indonesia," papar penyuka traveling dan backpacker ini.
Sumber: Okezone
Ashanty Syok 'Ditembak' Anang
Ashanty mengaku syok saat Anang Hermansyah menyatakan cintanya di dalam acara Dahsyat. Dia sempat mengira bahwa hal itu hanya gimmick (permainan) saja.
“Yang dilakukan Mas Anang di Dahsyat benar-benar spontan. Aku saja syok banget, karena memang tujuan kita di sini nyanyi, terus tiba-tiba ada gimmick seperti itu,” aku Ashanty usai tampil di Dahsyat, Selasa (26/4/2011).
Anang langsung menyergahnya, bahwa apa yang dilakukannya bukanlah gimmick melainkan tindakan yang serius. “Serius, serius banget. Aku serius banget,” tegas Anang.
Dalam pandangan Ashanty, Anang memang orang yang tegas dan tidak main-main. “Mas Anang itu tipe orang yang hitam bilang bilang dan putih bilang putih. Maksudnya ya ada orang yang bilang ini rekaan untuk naikkan apa, pasti ada anggapan seperti itu,” jelasnya.
Usai menembak Ashanty, Anang tampak sumringah. Sedangkan Ashanty tak bisa menyembunyikan raut wajah yang terkejut karena mendapat kejutan yang tak pernah dia bayangkan itu
Sumber: Okezone
“Yang dilakukan Mas Anang di Dahsyat benar-benar spontan. Aku saja syok banget, karena memang tujuan kita di sini nyanyi, terus tiba-tiba ada gimmick seperti itu,” aku Ashanty usai tampil di Dahsyat, Selasa (26/4/2011).
Anang langsung menyergahnya, bahwa apa yang dilakukannya bukanlah gimmick melainkan tindakan yang serius. “Serius, serius banget. Aku serius banget,” tegas Anang.
Dalam pandangan Ashanty, Anang memang orang yang tegas dan tidak main-main. “Mas Anang itu tipe orang yang hitam bilang bilang dan putih bilang putih. Maksudnya ya ada orang yang bilang ini rekaan untuk naikkan apa, pasti ada anggapan seperti itu,” jelasnya.
Usai menembak Ashanty, Anang tampak sumringah. Sedangkan Ashanty tak bisa menyembunyikan raut wajah yang terkejut karena mendapat kejutan yang tak pernah dia bayangkan itu
Sumber: Okezone
Didemo FPI, Debby Ayu Siap Bugil Lagi
Aksi berani Debby Ayu di film 13 Cara Memanggil Setan memicu protes Front Pembela Islam (FPI). Namun, artis berbibir seksi ini mengaku tak takut dan siap tampil seksi lagi di film berikutnya.
"Memang ada beberapa adegan buka-bukaan aku di Film 13 Cara Memanggil Setan. Aku melihatnya justru artistik, karena dikemas secara profesional. Jadi buat apa diributin?" ujar Debby saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta, Selasa (26/4/2011).
Debby awalnya mengaku kaget aksi vulgarnya di film yang diproduseri Ki Kusumo itu mendapat protes. Karena bagi bintang film Kawin Kontrak Lagi itu, tampil seksi di film merupakan bagian dari kebebasan berekspresi.
"Film 13 Cara Memanggil Setan adalah bagian dari ekspresi aku dalam berkarir. Ada batasan-batasan yang tak boleh ada orang lain mencampurinya. Aku dapat peran vulgar sudah siap dengan risiko. Jadi enjoy sajalah. Aku enggak kapok dan tampil seksi atau buka-bukaan di film memang sudah jadi imej aku," jelasnya.
Sumber: Okezone
"Memang ada beberapa adegan buka-bukaan aku di Film 13 Cara Memanggil Setan. Aku melihatnya justru artistik, karena dikemas secara profesional. Jadi buat apa diributin?" ujar Debby saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta, Selasa (26/4/2011).
Debby awalnya mengaku kaget aksi vulgarnya di film yang diproduseri Ki Kusumo itu mendapat protes. Karena bagi bintang film Kawin Kontrak Lagi itu, tampil seksi di film merupakan bagian dari kebebasan berekspresi.
"Film 13 Cara Memanggil Setan adalah bagian dari ekspresi aku dalam berkarir. Ada batasan-batasan yang tak boleh ada orang lain mencampurinya. Aku dapat peran vulgar sudah siap dengan risiko. Jadi enjoy sajalah. Aku enggak kapok dan tampil seksi atau buka-bukaan di film memang sudah jadi imej aku," jelasnya.
Sumber: Okezone
Iyut Bing Slamet Ingin Direhabilitasi
Mantan artis penyanyi Iyut Bing Slamet akan diupayakan untuk direhabilitasi. Pasalnya, dia merupakan korban dari penyalahgunaan narkoba. Kondisi kehidupan yag sedang stress menyeretnya jadi pemakai barang haram jenis shabu-shabu.
Hal tersebut diungkapkan kuasa hukumnya, Ferry Juan SH, pada Pos Kota di Jakarta. Menurutnya, berkas kasus adik kandung artis Uci dan Adi Bing Slamet tersebut, sudah lengkap atau P-21 tahap kedua dan Kamis (28/4) besok akan dikirim ke kejaksaan.
“Karena klien kami sebagai korban atau pemakain, kami akan mengajukan surat agar bisa direhabilitasi. Soal nantinya dikabulkan pihak pengadilan, ya lihat saja nanti. Yang terpenting, kami akan mengusahakan lebi dulu,” ungkap Ferry.
Sementara itu Iyut Bing Slamet yang kini masih berada dalam sel tahanan BNN (Badan Narkotika Nasional), kondisinya masih stress. Sejumlah keluarga baik ibu kandungnya, Ny. Ratna Furry, Uci dan Adi Bing Slamet telah berkali-kali datang menjenguk untuk memberikan dukungan.
“Pilihan Iyut ingin agar permohonan bisa direhabilitasi bisa segera dikabulkan. Saya selaku kuasa hukum, harus mematahkan tuduhan pihak penyidik, kalau Iyut diindikasikan juga masuk dalam jaringan peredaran. Tapi, dari pengakuan cuma sebagai pemakai,” tegas Ferry Juan yang juga dikenal sebagai kuasa hukum Andika dkk dari Kangen Band yang juga kesandung kasus narkoba.
Sumber: Poskota
Hal tersebut diungkapkan kuasa hukumnya, Ferry Juan SH, pada Pos Kota di Jakarta. Menurutnya, berkas kasus adik kandung artis Uci dan Adi Bing Slamet tersebut, sudah lengkap atau P-21 tahap kedua dan Kamis (28/4) besok akan dikirim ke kejaksaan.
“Karena klien kami sebagai korban atau pemakain, kami akan mengajukan surat agar bisa direhabilitasi. Soal nantinya dikabulkan pihak pengadilan, ya lihat saja nanti. Yang terpenting, kami akan mengusahakan lebi dulu,” ungkap Ferry.
Sementara itu Iyut Bing Slamet yang kini masih berada dalam sel tahanan BNN (Badan Narkotika Nasional), kondisinya masih stress. Sejumlah keluarga baik ibu kandungnya, Ny. Ratna Furry, Uci dan Adi Bing Slamet telah berkali-kali datang menjenguk untuk memberikan dukungan.
“Pilihan Iyut ingin agar permohonan bisa direhabilitasi bisa segera dikabulkan. Saya selaku kuasa hukum, harus mematahkan tuduhan pihak penyidik, kalau Iyut diindikasikan juga masuk dalam jaringan peredaran. Tapi, dari pengakuan cuma sebagai pemakai,” tegas Ferry Juan yang juga dikenal sebagai kuasa hukum Andika dkk dari Kangen Band yang juga kesandung kasus narkoba.
Sumber: Poskota
Senin, 25 April 2011
KIKAN Serius dan Jujur
Setelah sukses memerankan Anne Karenina dalam musikal produksi ArtSwara, Ali Topan, tanggal 11-17 April lalu, Namara Surtikanti alias Kikan (34) akan segera kembali ke dunia tarik suara. Mantan vokalis band Cokelat ini berencana merilis album solo.
”Aku mau benar-benar serius menggarap solo albumku karena ini akan menjadi album solo pertamaku setelah sekian lama bareng-bareng sama Cokelat,” ujarnya.
Bersama Cokelat, Kikan antara lain sukses memopulerkan Karma, Bendera, dan Kupilih Dia.
Apa yang diungkapkan Kikan itu sangat beralasan. Setelah melalui masa 14 tahun bersama Cokelat, tak dapat dipungkiri nama Kikan sangat lekat dengan Cokelat. Terlebih, Cokelat merupakan salah satu band yang cukup diperhitungkan di dunia musik Tanah Air.
”Karena itu, kalau aku kemudian bersolo karier, harapan masyarakat pasti tinggi. Tetapi untuk album solo ini, aku mau menggarapnya dengan jujur supaya orang tahu Kikan yang baru, yang bersolo karier,” tambah Kikan, yang setelah keluar dari band Cokelat masih kerap manggung di sejumlah tempat.
Namun, dia tak mau buru-buru melepas album solonya. Mengikuti kondisi kini, Kikan akan memulai langkahnya dengan melempar sejumlah single.
”Mungkin sekitar Juni atau Juli baru single-ku keluar,” ujar Kikan.
Sumber: Kompas
”Aku mau benar-benar serius menggarap solo albumku karena ini akan menjadi album solo pertamaku setelah sekian lama bareng-bareng sama Cokelat,” ujarnya.
Bersama Cokelat, Kikan antara lain sukses memopulerkan Karma, Bendera, dan Kupilih Dia.
Apa yang diungkapkan Kikan itu sangat beralasan. Setelah melalui masa 14 tahun bersama Cokelat, tak dapat dipungkiri nama Kikan sangat lekat dengan Cokelat. Terlebih, Cokelat merupakan salah satu band yang cukup diperhitungkan di dunia musik Tanah Air.
”Karena itu, kalau aku kemudian bersolo karier, harapan masyarakat pasti tinggi. Tetapi untuk album solo ini, aku mau menggarapnya dengan jujur supaya orang tahu Kikan yang baru, yang bersolo karier,” tambah Kikan, yang setelah keluar dari band Cokelat masih kerap manggung di sejumlah tempat.
Namun, dia tak mau buru-buru melepas album solonya. Mengikuti kondisi kini, Kikan akan memulai langkahnya dengan melempar sejumlah single.
”Mungkin sekitar Juni atau Juli baru single-ku keluar,” ujar Kikan.
Sumber: Kompas
Suksesnya Susis Sule Berawal dari Ledekan
Menyusul sukses di layar kaca, Sule merambah ke dunia tarik suara. Single perdananya berjudul Susis, kerap diperdengarkan hampir di setiap episode Opera Van Java. Kabarnya, inspirasi lagu tersebut merupakan kisah nyata, lho!
W hat am I going to do?
But I can’t do anything
Tak punya taring, tak punya cakar loh kok takut?
Cantik dan anggun, lemah gemulai loh kok takut?
Kalo nyerocos, kalo ngedumel aku takut
Kalo cemberut, diam membisu juga takut
Susis wo wo wo susis,
Suami sieun (takut) istri
Demikian cuplikan lagu Susis (Suami Sieun Istri) , single yang dinyanyikan Entis Sutisna (34) alias Sule .
Pria kelahiran Ciamis ini menyanyikan lagu ciptaan Dose Hudaya itu dengan gayanya yang kocak. Syairnya yang terbilang sederhana, membuatnya mudah diterima pendengar. Tak heran jika lagu ini disukai, mulai dari kalangan bocah hingga orangtua.
Sukses ini sekaligus juga melengkapi profesi Sule sebagai penyanyi, yang sebelumnya dikenal sebagai komedian yang sukses lewat Opera Van Java (OVJ). Pria berambut gondrong pirang ini mengaku lagu Susis kini booming . “Alhamdulillah lagu itu sedang disukai. Istilah sieun yang terkandung dalam kata Susis, dalam Bahasa Sunda artinya takut, dijadikan orang sebagai anekdot ledekan. ‘Ah, susis kamu’,” ujar Sule yang ditemui di sela-sela syuting OVJ.
Menurut ayah 3 anak ini, ide lagu itu berawal dari ledekan sesama personel OVJ seperti Parto maupun Azis yang sering kali meledek dirinya sebagai pria takut istri. “Sebenarnya saya tidak merasa terganggu. Bagi saya enggak masalah. Dari situ malah timbul ide untuk dibuatkan lagu oleh Pak Dose Hudaya.”
Oleh Dose Hudaya (55), lagu itu diciptakan dalam bahasa Sunda. “Setelah saya pikir lagi, kalau lirik lagu itu bisa diubah lagi ke dalam Bahasa Indonesia, kenapa tidak sekalian dibuat versi Indonesia? Pak Dose setuju, lalu membuat versi Bahasa Indonesia-nya. Tentu saja dengan sedikit perubahan pada lirik. Makanya, saat ini, lagu Susis dibuat dua versi, yaitu versi Sunda yang kini populer di Jawa barat, dan versi Indonesia yang beredar secara nasional,” ulas Sule yang menikahi Lina (33) pada 1997 ini.
Benar-benar Takut
Lantas di kehidupan nyata, apakah Sule benar-benar takut kepada istrinya? “Saya memang takut kepada istri, tetapi dalam arti yang positif. Misalnya takut mengecewakan istri, takut istri menderita, atau takut menduakan istri yang konotasinya sayang. Saya pikir lebih tepat Susis itu diartikan ‘suami sayang istri’,” jelas Sule.
Sule menduga, ketika Susis diartikan sebagai Suami Sayang Istri, lagu itu malah jadi disukai para ibu. “Saya merasa bersyukur, lagu itu menjadi inspirasi bagi ibu-ibu. Alhamdulillah,” kata Sule sambil menambahkan, dirinya tidak merasa kesulitan dalam mempromosikan lagunya.
Sule bahkan membuat album Susis saat sedang sibuk-sibuknya. “Makanya saya take vocal setiap Minggu, jadi Sabtu bisa pulang ke Bandung. Sekali pertemuan, harus selesai 2-3 kali lagu.” Akhirnya, albumnya selesai dalam empat kali pertemuan.
Keinginan Sule untuk membuat album semakin kuat karena Dose Hidayat yang menjadi produsernya bekerja secara profesional. “Dia royal, baik dan enggak ribet. Kami saling menghargai dan selalu transparan. Kami merasa memiliki kontak batin, makanya saya langsung menerima kerja sama dengannya.”
Merasa memiliki saling percaya, Sule pun memikirkan strategi pemasaran. Kebetulan saya diizinkan untuk melakukan promo dengan memanfaatkan kemunculan di TV. “Boleh dibilang Trans 7 baik sekali, saya diizinkan memasukkan promo lagu saya dalam lawakan, selama tidak keluar dari jalur cerita. Saya tidak perlu bayar apa-apa ke mereka. Inilah manfaat silaturahmi karena saya berada di Trans 7 tidak hanya untuk kerja saja.”
Begitu juga dengan keikutsertaan rekan-rekannya sesama personel OVJ dalam videoklip Susis . “Teman-teman dengan sukarela membantu saya. Tentu saja suatu waktu kalau teman-teman itu minta bantuan saya, maka saya akan membantu mereka dengan sepenuh hati juga,” ujar Sule. Strategi yang dilakukan Sule terbukti berhasil. Tawaran untuk bernyanyi pun mulai berdatangan.
Dua Profesi Sekaligus
Meski Susis telah meraup sukses, Sule membantah bahwa dirinya aji mumpung. “Tergantung dari mana orang melihatnya. Saya tidak bisa menyalahkan karena mungkin orang belum mengenal saya,” ujarnya merendah.
Sule memang piawai menyanyi. Itu ia buktikan ketika mengikuti ajang Super Star , sebuah acara reality show olah vokal yang ditayangkan Indosiar beberapa waktu lalu. Penampilan Sule bersama tandemnya yang juga supir pribadinya, Jaja, di acara itu membuat mata masyarakat terbuka bahwa suara Sule ternyata enak didengar.
Rupanya, Sule memang sudah akrab dengan dunia tarik suara sejak masih duduk di bangku kelas III SD. “Pada umur lima tahun, saya memang suka nari dan nyanyi di panggung 17 Agustus-an,” ungkap Sule.
Kiprah Sule di pentas musik tidak sekadar hobi. Ia telah menata diri secara profesional saat merintis grup D’Recoxs tahun 2002. Mereka sempat melahirkan sebuah album pop Sunda. “Sejak kecil saya ingin menjadi penyanyi dan mengidolakan Pak Haji Rhoma Irama. Di foto beliau saya tempelin foto saya lalu saya sebarkan di sekolah,” kenang alumnus SMKI Jurusan Karawitan ini sambil tertawa.
Lantaran itu pula, Dose Hudaya sang pencipta lagu, tak ragu menggandeng Sule untuk ikut terlibat dalam album kompilasi Sunda yang dibidaninya, bertajuk Bentang-Bentang . “Waktu pertama kali diminta Pak Dose mengisi album kompilasi, saya langsung menyanggupi. Padahal ketika itu, tawaran bikin album juga berdatangan. Tapi karena saya melihat sosok Pak Dose, maka saya mengiyakan,” kenang Sule.
Lalu, bagaimana soal honor? “Waktu itu Pak Dose cuma memjawab, tidak besar, karena tujuannya untuk melestarikan pop Sunda, bukan untuk cari keuntungan. Mendengar itu, saya langsung jawab, siap! Pokoknya bisa disebut kontrak batin.”
Setelah terjadi kesepakatan, Sule pun diberi sebuah lagu bertajuk Sinyal Cinta . Kini, selain sebagai komedian, Sule juga dikenal sebagai penyanyi. Yang mana yang didahulukan? “Saya sering diundang untuk melawak, tapi mereka meminta saya juga untuk menyanyi. Oleh sebab itu, saya memilih terserah masyarakat menyebutnya apa. Selama saya masih disukai, saya akan menjalani kedua profesi itu sekaligus.”
Lagu Yel-yel
Senada dengan Sule, Dose Hudaya mengatakan, ide membuat lagu Susis berasal dari Sule. “Dia cerita, dirinya sering diledek sesama personel OVJ seperti Azis dan Parto dengan sebutan lelaki takut istri. Memang benar, Sule memang takut sama istrinya. Saya sudah melihatnya sendiri. Ha ha ha,” ujar Dose.
Dose sendiri, mengaku tidak merasa kesulitan memenuhi permintaan Sule. “Begitu mendengar ceritanya, saya lalu menghubungkannya dengan kondisi masyarakat pada umumnya. Saya pikir, bukan cuma Sule yang takut istri. Banyak lelaki yang takut sama istrinya, enggak peduli profesinya. Mau preman, sopir, pejabat, bahkan teroris sekalipun, tetap sieun atau takut sama istri-istrinya.”
Dengan rasa bangga, Dose pun mengaku lagu ciptaannya itu s memang telah memasyarakat. “Saat Lebaran tempo hari, lagu itu dipakai orang sebagai selingan, saat sahur maupun takbiran. Lagu itu juga digunakan oleh Aremania (fans klub sepakbola Arema Malang, Red .) sebagai yel-yel.”
Sukses RBT pun sudah di depan mata. Sukses Susis , menurut Dose, terkait dengan vokal yang dimiliki Sule yang terbilang istimewa. “Biasanya penyanyi langsung ketahuan jenis vokalnya melalui 1-2 lagu saja. Berbeda dengan Sule. Semua jenis lagu, rock, pop, dangdut, reggae, jazz, dia lahap semua,“ ungkap Dose yang mencipta lagu Susis hanya dalam waktu 15 menit saja. “Begitu dia selesai cerita soal ledekan temannya, saya sudah bisa menemukan liriknya.”
Soal kerja sama dengan Sule, diakui Dose tidak sulit. “Sule orangnya enak diajak kerja sama. Kami saling transparan dan saling percaya. Urusan menyanyi, kami kerjakan berdua,” ujar Dose yang baru-baru ini bersama Sule juga menggarap video klip untuk lagu lain berjudul Bola Salju di Bali . Apakah akan kembali menjadi hit ?
Sumber: Nova
W hat am I going to do?
But I can’t do anything
Tak punya taring, tak punya cakar loh kok takut?
Cantik dan anggun, lemah gemulai loh kok takut?
Kalo nyerocos, kalo ngedumel aku takut
Kalo cemberut, diam membisu juga takut
Susis wo wo wo susis,
Suami sieun (takut) istri
Demikian cuplikan lagu Susis (Suami Sieun Istri) , single yang dinyanyikan Entis Sutisna (34) alias Sule .
Pria kelahiran Ciamis ini menyanyikan lagu ciptaan Dose Hudaya itu dengan gayanya yang kocak. Syairnya yang terbilang sederhana, membuatnya mudah diterima pendengar. Tak heran jika lagu ini disukai, mulai dari kalangan bocah hingga orangtua.
Sukses ini sekaligus juga melengkapi profesi Sule sebagai penyanyi, yang sebelumnya dikenal sebagai komedian yang sukses lewat Opera Van Java (OVJ). Pria berambut gondrong pirang ini mengaku lagu Susis kini booming . “Alhamdulillah lagu itu sedang disukai. Istilah sieun yang terkandung dalam kata Susis, dalam Bahasa Sunda artinya takut, dijadikan orang sebagai anekdot ledekan. ‘Ah, susis kamu’,” ujar Sule yang ditemui di sela-sela syuting OVJ.
Menurut ayah 3 anak ini, ide lagu itu berawal dari ledekan sesama personel OVJ seperti Parto maupun Azis yang sering kali meledek dirinya sebagai pria takut istri. “Sebenarnya saya tidak merasa terganggu. Bagi saya enggak masalah. Dari situ malah timbul ide untuk dibuatkan lagu oleh Pak Dose Hudaya.”
Oleh Dose Hudaya (55), lagu itu diciptakan dalam bahasa Sunda. “Setelah saya pikir lagi, kalau lirik lagu itu bisa diubah lagi ke dalam Bahasa Indonesia, kenapa tidak sekalian dibuat versi Indonesia? Pak Dose setuju, lalu membuat versi Bahasa Indonesia-nya. Tentu saja dengan sedikit perubahan pada lirik. Makanya, saat ini, lagu Susis dibuat dua versi, yaitu versi Sunda yang kini populer di Jawa barat, dan versi Indonesia yang beredar secara nasional,” ulas Sule yang menikahi Lina (33) pada 1997 ini.
Lantas di kehidupan nyata, apakah Sule benar-benar takut kepada istrinya? “Saya memang takut kepada istri, tetapi dalam arti yang positif. Misalnya takut mengecewakan istri, takut istri menderita, atau takut menduakan istri yang konotasinya sayang. Saya pikir lebih tepat Susis itu diartikan ‘suami sayang istri’,” jelas Sule.
Sule menduga, ketika Susis diartikan sebagai Suami Sayang Istri, lagu itu malah jadi disukai para ibu. “Saya merasa bersyukur, lagu itu menjadi inspirasi bagi ibu-ibu. Alhamdulillah,” kata Sule sambil menambahkan, dirinya tidak merasa kesulitan dalam mempromosikan lagunya.
Sule bahkan membuat album Susis saat sedang sibuk-sibuknya. “Makanya saya take vocal setiap Minggu, jadi Sabtu bisa pulang ke Bandung. Sekali pertemuan, harus selesai 2-3 kali lagu.” Akhirnya, albumnya selesai dalam empat kali pertemuan.
Keinginan Sule untuk membuat album semakin kuat karena Dose Hidayat yang menjadi produsernya bekerja secara profesional. “Dia royal, baik dan enggak ribet. Kami saling menghargai dan selalu transparan. Kami merasa memiliki kontak batin, makanya saya langsung menerima kerja sama dengannya.”
Merasa memiliki saling percaya, Sule pun memikirkan strategi pemasaran. Kebetulan saya diizinkan untuk melakukan promo dengan memanfaatkan kemunculan di TV. “Boleh dibilang Trans 7 baik sekali, saya diizinkan memasukkan promo lagu saya dalam lawakan, selama tidak keluar dari jalur cerita. Saya tidak perlu bayar apa-apa ke mereka. Inilah manfaat silaturahmi karena saya berada di Trans 7 tidak hanya untuk kerja saja.”
Begitu juga dengan keikutsertaan rekan-rekannya sesama personel OVJ dalam videoklip Susis . “Teman-teman dengan sukarela membantu saya. Tentu saja suatu waktu kalau teman-teman itu minta bantuan saya, maka saya akan membantu mereka dengan sepenuh hati juga,” ujar Sule. Strategi yang dilakukan Sule terbukti berhasil. Tawaran untuk bernyanyi pun mulai berdatangan.
Meski Susis telah meraup sukses, Sule membantah bahwa dirinya aji mumpung. “Tergantung dari mana orang melihatnya. Saya tidak bisa menyalahkan karena mungkin orang belum mengenal saya,” ujarnya merendah.
Sule memang piawai menyanyi. Itu ia buktikan ketika mengikuti ajang Super Star , sebuah acara reality show olah vokal yang ditayangkan Indosiar beberapa waktu lalu. Penampilan Sule bersama tandemnya yang juga supir pribadinya, Jaja, di acara itu membuat mata masyarakat terbuka bahwa suara Sule ternyata enak didengar.
Rupanya, Sule memang sudah akrab dengan dunia tarik suara sejak masih duduk di bangku kelas III SD. “Pada umur lima tahun, saya memang suka nari dan nyanyi di panggung 17 Agustus-an,” ungkap Sule.
Kiprah Sule di pentas musik tidak sekadar hobi. Ia telah menata diri secara profesional saat merintis grup D’Recoxs tahun 2002. Mereka sempat melahirkan sebuah album pop Sunda. “Sejak kecil saya ingin menjadi penyanyi dan mengidolakan Pak Haji Rhoma Irama. Di foto beliau saya tempelin foto saya lalu saya sebarkan di sekolah,” kenang alumnus SMKI Jurusan Karawitan ini sambil tertawa.
Lantaran itu pula, Dose Hudaya sang pencipta lagu, tak ragu menggandeng Sule untuk ikut terlibat dalam album kompilasi Sunda yang dibidaninya, bertajuk Bentang-Bentang . “Waktu pertama kali diminta Pak Dose mengisi album kompilasi, saya langsung menyanggupi. Padahal ketika itu, tawaran bikin album juga berdatangan. Tapi karena saya melihat sosok Pak Dose, maka saya mengiyakan,” kenang Sule.
Lalu, bagaimana soal honor? “Waktu itu Pak Dose cuma memjawab, tidak besar, karena tujuannya untuk melestarikan pop Sunda, bukan untuk cari keuntungan. Mendengar itu, saya langsung jawab, siap! Pokoknya bisa disebut kontrak batin.”
Setelah terjadi kesepakatan, Sule pun diberi sebuah lagu bertajuk Sinyal Cinta . Kini, selain sebagai komedian, Sule juga dikenal sebagai penyanyi. Yang mana yang didahulukan? “Saya sering diundang untuk melawak, tapi mereka meminta saya juga untuk menyanyi. Oleh sebab itu, saya memilih terserah masyarakat menyebutnya apa. Selama saya masih disukai, saya akan menjalani kedua profesi itu sekaligus.”
Lagu Yel-yel
Senada dengan Sule, Dose Hudaya mengatakan, ide membuat lagu Susis berasal dari Sule. “Dia cerita, dirinya sering diledek sesama personel OVJ seperti Azis dan Parto dengan sebutan lelaki takut istri. Memang benar, Sule memang takut sama istrinya. Saya sudah melihatnya sendiri. Ha ha ha,” ujar Dose.
Dose sendiri, mengaku tidak merasa kesulitan memenuhi permintaan Sule. “Begitu mendengar ceritanya, saya lalu menghubungkannya dengan kondisi masyarakat pada umumnya. Saya pikir, bukan cuma Sule yang takut istri. Banyak lelaki yang takut sama istrinya, enggak peduli profesinya. Mau preman, sopir, pejabat, bahkan teroris sekalipun, tetap sieun atau takut sama istri-istrinya.”
Dengan rasa bangga, Dose pun mengaku lagu ciptaannya itu s memang telah memasyarakat. “Saat Lebaran tempo hari, lagu itu dipakai orang sebagai selingan, saat sahur maupun takbiran. Lagu itu juga digunakan oleh Aremania (fans klub sepakbola Arema Malang, Red .) sebagai yel-yel.”
Sukses RBT pun sudah di depan mata. Sukses Susis , menurut Dose, terkait dengan vokal yang dimiliki Sule yang terbilang istimewa. “Biasanya penyanyi langsung ketahuan jenis vokalnya melalui 1-2 lagu saja. Berbeda dengan Sule. Semua jenis lagu, rock, pop, dangdut, reggae, jazz, dia lahap semua,“ ungkap Dose yang mencipta lagu Susis hanya dalam waktu 15 menit saja. “Begitu dia selesai cerita soal ledekan temannya, saya sudah bisa menemukan liriknya.”
Soal kerja sama dengan Sule, diakui Dose tidak sulit. “Sule orangnya enak diajak kerja sama. Kami saling transparan dan saling percaya. Urusan menyanyi, kami kerjakan berdua,” ujar Dose yang baru-baru ini bersama Sule juga menggarap video klip untuk lagu lain berjudul Bola Salju di Bali . Apakah akan kembali menjadi hit ?
Sumber: Nova
Olla Ramlan Rindukan Masa Indah Bareng Suami
Presenter Olla Ramlan mengaku telah berusaha sekuat tenaga untuk menjalani kehidupannya pascah bercerai dari suaminya, Alex Tian.
Tetapi di balik sikap cerianya sebagai artis dan presenter, Olla Ramlan mengaku memendam rasa kesepian. Ibu satu orang anak ini mengaku merindukan mantan suaminya.
“Saya suka merindukan masa-masa indah dengan suami yang kemarin baru saja cerai itu dan jujur saya merasa kesepian,”tutur Olla Ramlan, saat ditemui di Studio RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat .
Untuk menghilangkan rasa sepinya yang terus menggerogoti artis kelahiran Banjarmasin, 15 Februari 1980 ini memilih untuk menyibukkan diri dengan pekerjaannya di dunia artis.
Presenter program Dasyat – RCTI dan pendukung sinetron Cinta Indah ini tak mau terbebani dengan kondisinya yang kini hidup sendiri tersebut. “Saya memang merasa kesepian, karena biasanya suami saya nungguin, tapi sekarang hal-hal seperti itu sudah tidak ada lagi , tapi saya berusaha untuk hidup santai saja,”tukasnya.
Artis bertubuh seksi ini mengatakan ia lebih senang hidup bersuami daripada harus menjanda. Sekalipun demikian Olla mengaku belum berpikir untuk mencari paangan hidup baru dalam waktu dekat ini.
Ia mengaku mesti selektif dan tak mau buru-buru ingin menikah lagi lantaran takut mengalami kegagalan. “Saat ini saya belum ketemu pacar baru, jadi masih memperbanyak teman dulu saja,” tandas model produk teve terkenal ini.
Sumber: Poskota
Tetapi di balik sikap cerianya sebagai artis dan presenter, Olla Ramlan mengaku memendam rasa kesepian. Ibu satu orang anak ini mengaku merindukan mantan suaminya.
“Saya suka merindukan masa-masa indah dengan suami yang kemarin baru saja cerai itu dan jujur saya merasa kesepian,”tutur Olla Ramlan, saat ditemui di Studio RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat .
Untuk menghilangkan rasa sepinya yang terus menggerogoti artis kelahiran Banjarmasin, 15 Februari 1980 ini memilih untuk menyibukkan diri dengan pekerjaannya di dunia artis.
Presenter program Dasyat – RCTI dan pendukung sinetron Cinta Indah ini tak mau terbebani dengan kondisinya yang kini hidup sendiri tersebut. “Saya memang merasa kesepian, karena biasanya suami saya nungguin, tapi sekarang hal-hal seperti itu sudah tidak ada lagi , tapi saya berusaha untuk hidup santai saja,”tukasnya.
Artis bertubuh seksi ini mengatakan ia lebih senang hidup bersuami daripada harus menjanda. Sekalipun demikian Olla mengaku belum berpikir untuk mencari paangan hidup baru dalam waktu dekat ini.
Ia mengaku mesti selektif dan tak mau buru-buru ingin menikah lagi lantaran takut mengalami kegagalan. “Saat ini saya belum ketemu pacar baru, jadi masih memperbanyak teman dulu saja,” tandas model produk teve terkenal ini.
Sumber: Poskota
Sabtu, 23 April 2011
AGNES MONICA Tidak Mudah Puas
Bukan Agnes Monica namanya kalau gampang terpuaskan. Memasuki usia 25 tahun, penyanyi yang namanya dikenal sejak kanak-kanak ini kini menggenggam benih- benih kesuksesan.
Agnes mengingatkan, yang diperoleh sekarang merupakan hasil kerja keras. Dia tidak memilikinya dalam sekejap. ”Aku membangun karier dari bawah, bukan tiba-tiba naik ke atas,” ujar penyanyi yang digandeng Michael Bolton untuk menyanyikan ”Said I Loved You But I Lied” tersebut.
Satu hal yang penting, Agnes menikmati prosesnya. Agnes mengingatkan, semua bintang besar merangkak dari bawah, bukan mendadak terkenal. ”Raja Pop” Michael Jackson dan Madonna yang pernah mengecap julukan ”Ratu Pop” pun merangkak terlebih dulu sebelum mencapai taraf kesuksesan. ”Itu yang kadang orang lupa,” kata Agnes yang tidak menyangka akan berduet dengan Bolton.
Penembang ”Matahariku” ini lalu menceritakan pengalaman saat rekaman bersama Michael Bolton. Di studio, keduanya tidak ada kesulitan bekerja sama. ”Michael lucu banget, seru, dia banyak minta pendapatku,” katanya.
Meski tidak berencana mengubah vokal karena justru vokalnya yang membuat Michael Bolton tertarik, pemilik suara soprano ini terus memperbaiki kualitasnya. ”Apa pun, olah vokal juga fashion,” ujar Agnes.
Sumber: Kompas
Agnes mengingatkan, yang diperoleh sekarang merupakan hasil kerja keras. Dia tidak memilikinya dalam sekejap. ”Aku membangun karier dari bawah, bukan tiba-tiba naik ke atas,” ujar penyanyi yang digandeng Michael Bolton untuk menyanyikan ”Said I Loved You But I Lied” tersebut.
Satu hal yang penting, Agnes menikmati prosesnya. Agnes mengingatkan, semua bintang besar merangkak dari bawah, bukan mendadak terkenal. ”Raja Pop” Michael Jackson dan Madonna yang pernah mengecap julukan ”Ratu Pop” pun merangkak terlebih dulu sebelum mencapai taraf kesuksesan. ”Itu yang kadang orang lupa,” kata Agnes yang tidak menyangka akan berduet dengan Bolton.
Penembang ”Matahariku” ini lalu menceritakan pengalaman saat rekaman bersama Michael Bolton. Di studio, keduanya tidak ada kesulitan bekerja sama. ”Michael lucu banget, seru, dia banyak minta pendapatku,” katanya.
Meski tidak berencana mengubah vokal karena justru vokalnya yang membuat Michael Bolton tertarik, pemilik suara soprano ini terus memperbaiki kualitasnya. ”Apa pun, olah vokal juga fashion,” ujar Agnes.
Sumber: Kompas
Kamis, 21 April 2011
ZIVANNA LETISHA Gaya Hidup Sehat
Setelah menanggalkan mahkota Putri Indonesia 2008, Zivanna Letisha Siregar (22) tak lantas duduk diam di bangku kuliahnya di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Dia kini menjabat sebagai Youth Ambassador Yayasan Jantung Indonesia.
”Aku jadi ambassador (duta) Yayasan Jantung Indonesia bersama Mbak Susan Bachtiar. Mbak Susan adalah duta untuk mereka yang berusia 30-40 tahun, sedangkan aku duta untuk remaja,” ujar Zizi, panggilan dia.
Sebagai duta, Zizi bertugas mengajak para remaja membiasakan diri bergaya hidup sehat. Gaya hidup sehat, katanya, sangat penting agar terhindar dari penyakit jantung.
”Sekarang penyakit jantung tak hanya menyerang orang tua. Remaja berusia 20 tahun juga bisa terserang penyakit jantung. Penyebabnya, gaya hidup tidak sehat, seperti merokok dan begadang,” tuturnya.
Selain berkampanye, Zizi juga belajar gerakan aerobik yang bermanfaat menjaga jantung tetap sehat. Gerakan-gerakan ini dia ajarkan kepada para remaja dalam berbagai kesempatan.
Menurut Zizi, masih banyak remaja belum menjadikan gaya hidup sehat sebagai prioritas. ”Mungkin karena kehidupan remaja masih sangat dinamis. Mereka kerja terus, jadi tak sadar kondisi badan. Ini, jika ditambah kebiasaan buruk seperti merokok, lengkap sudah,” ujarnya.
Sumber: Kompas
”Aku jadi ambassador (duta) Yayasan Jantung Indonesia bersama Mbak Susan Bachtiar. Mbak Susan adalah duta untuk mereka yang berusia 30-40 tahun, sedangkan aku duta untuk remaja,” ujar Zizi, panggilan dia.
Sebagai duta, Zizi bertugas mengajak para remaja membiasakan diri bergaya hidup sehat. Gaya hidup sehat, katanya, sangat penting agar terhindar dari penyakit jantung.
”Sekarang penyakit jantung tak hanya menyerang orang tua. Remaja berusia 20 tahun juga bisa terserang penyakit jantung. Penyebabnya, gaya hidup tidak sehat, seperti merokok dan begadang,” tuturnya.
Selain berkampanye, Zizi juga belajar gerakan aerobik yang bermanfaat menjaga jantung tetap sehat. Gerakan-gerakan ini dia ajarkan kepada para remaja dalam berbagai kesempatan.
Menurut Zizi, masih banyak remaja belum menjadikan gaya hidup sehat sebagai prioritas. ”Mungkin karena kehidupan remaja masih sangat dinamis. Mereka kerja terus, jadi tak sadar kondisi badan. Ini, jika ditambah kebiasaan buruk seperti merokok, lengkap sudah,” ujarnya.
Sumber: Kompas
Senin, 18 April 2011
Manohara Suntik Botox di Usia 40 Tahun
Manohara tidak menolak operasi plastik untuk kecantikan. Bahkan, ia juga tidak ragu melakukan suntik botox di wajahnya. Tapi, hal itu baru akan dilakukan jika usianya sudah 40 tahun.
"Buat aku, operasi plastik bukan hal negatif. Kalau sudah choice kenapa tidak, tapi itu bukan rute yang aku ambil. Kalau mau melakukan silahkan, tapi jangan judge mereka," kata Manohara saat ditemui di Dragon Fly, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta Selatan, Kamis (14/4).
"Aku mungkin nggak operasi, tapi (suntik) botox, kalau sudah umur 40 tahun mungkin mau. Kalau sekarang belum perlu, tapi nggak tertutup untuk itu. Aku belum berniat (operasi). Cantik, tapi bisa kena kanker. Kita harus bersyukur dengan yang kita punya, sempurna dan berfungsi. Kalau aku punya cowok dan mereka suruh ubah-ubah tubuh, ya jangan mau," ucapnya.
Saat ini, tubuh Manohara terlihat lebih langsing. Pasalnya, ia sedang giat olahraga. Setiap hari, perempuan berlesung pipi itu "mencari keringat" di pusat kebugaran untuk membentuk tubuh ideal. Hasilnya, berat badannya turun 14 kg menjadi 55 kg. "Kalau diet sih nggak. Aku olahraga, tapi nggak terasa sudah stabil berat badannya," ucapnya.
Sumber: Warta Kota
"Buat aku, operasi plastik bukan hal negatif. Kalau sudah choice kenapa tidak, tapi itu bukan rute yang aku ambil. Kalau mau melakukan silahkan, tapi jangan judge mereka," kata Manohara saat ditemui di Dragon Fly, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta Selatan, Kamis (14/4).
"Aku mungkin nggak operasi, tapi (suntik) botox, kalau sudah umur 40 tahun mungkin mau. Kalau sekarang belum perlu, tapi nggak tertutup untuk itu. Aku belum berniat (operasi). Cantik, tapi bisa kena kanker. Kita harus bersyukur dengan yang kita punya, sempurna dan berfungsi. Kalau aku punya cowok dan mereka suruh ubah-ubah tubuh, ya jangan mau," ucapnya.
Saat ini, tubuh Manohara terlihat lebih langsing. Pasalnya, ia sedang giat olahraga. Setiap hari, perempuan berlesung pipi itu "mencari keringat" di pusat kebugaran untuk membentuk tubuh ideal. Hasilnya, berat badannya turun 14 kg menjadi 55 kg. "Kalau diet sih nggak. Aku olahraga, tapi nggak terasa sudah stabil berat badannya," ucapnya.
Sumber: Warta Kota
Ariel Luncurkan Single dari Balik Penjara
Terpidana perkara mesum dan video porno yang juga vokalis eks Peterpan Band Najriel Irham atau Ariel, rencananya akan meluncurkan (melaunching) lagu single di tempat dia mendekam saat ini rumah tahanan Kebon Waru Bandung, Senin (18/4).
"Ya besok (Senin,18/4) rencananya kita akan launching single terbaru Ariel di Rutan Kebon Waru," kata manajer eks Peterpan Band Budi Soeratman, ketika dihubungi melalui telepon selularnya di Bandung, Minggu (17/4).
Budi mengatakan, single tersebut merupakan sebuah lagu yang diciptakan oleh Ariel selama mendekam di Rutan Kebon Waru Bandung.
"Itu single Ariel yang dibuat dia selama di sel tahanan, bukan single dari Peterpan," ujar Budi.
Namun ketika dikonfirmasi lebih lanjut mengenai rencana peluncuran single Ariel tersebut, Budi enggan memjelaskan hal tersebut lebih rinci.
"Nanti ya, telepon saya lima menit lagi," ujarnya.
Najriel Irham atau Ariel Peterpan divonis tiga tahun enam bulan penjara dan membayar denda Rp250 juta dikurangi masa tahanan oleh Ketua Majelis Hakim Singgih Budi Prakoso, di Gedung Pengadilan Negeri Bandung, akhir Januari 2011 lalu.
Majelis Hakim menyatakan terdakwa Najriel Irham atau Ariel telah terbukti secara sah dan menyakinkan untuk menyebarkan dan membuat pornografi.
Vonis ini jauh lebih rendah dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum yang mendakwa Ariel Peterpan dengan hukuman penjara lima tahun tiga bulan subsider masa tahanan.
Pesona "superstar" Ariel sebagai salah satu vokalis band ternama di Indonesia tak pudar walaupun mendekam di Rutan Kebon Waru Bandung.
Pada akhir Maret 2009 lalu, Ariel beserta rekannya yang lagi di Peterpan Band menggelar konser di Rutan Kebon Waru Bandung.
Sumber: Warta Kota
"Ya besok (Senin,18/4) rencananya kita akan launching single terbaru Ariel di Rutan Kebon Waru," kata manajer eks Peterpan Band Budi Soeratman, ketika dihubungi melalui telepon selularnya di Bandung, Minggu (17/4).
Budi mengatakan, single tersebut merupakan sebuah lagu yang diciptakan oleh Ariel selama mendekam di Rutan Kebon Waru Bandung.
"Itu single Ariel yang dibuat dia selama di sel tahanan, bukan single dari Peterpan," ujar Budi.
Namun ketika dikonfirmasi lebih lanjut mengenai rencana peluncuran single Ariel tersebut, Budi enggan memjelaskan hal tersebut lebih rinci.
"Nanti ya, telepon saya lima menit lagi," ujarnya.
Najriel Irham atau Ariel Peterpan divonis tiga tahun enam bulan penjara dan membayar denda Rp250 juta dikurangi masa tahanan oleh Ketua Majelis Hakim Singgih Budi Prakoso, di Gedung Pengadilan Negeri Bandung, akhir Januari 2011 lalu.
Majelis Hakim menyatakan terdakwa Najriel Irham atau Ariel telah terbukti secara sah dan menyakinkan untuk menyebarkan dan membuat pornografi.
Vonis ini jauh lebih rendah dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum yang mendakwa Ariel Peterpan dengan hukuman penjara lima tahun tiga bulan subsider masa tahanan.
Pesona "superstar" Ariel sebagai salah satu vokalis band ternama di Indonesia tak pudar walaupun mendekam di Rutan Kebon Waru Bandung.
Pada akhir Maret 2009 lalu, Ariel beserta rekannya yang lagi di Peterpan Band menggelar konser di Rutan Kebon Waru Bandung.
Sumber: Warta Kota
Maya Hasan, Menjaga Harta Bangsa
PEMAIN harpa Maya Hasan, 39 tahun, begitu bersemangat mendukung acara Koin Sastra untuk Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) H.B. Jassin, Rabu pekan lalu. Semasa sekolah di SMA Tarakanita, dia memang mengambil jurusan bahasa. Dia sedih ketika mendengar PDS H.B. Jassin akan ditutup. "Apakah sudah tidak ada lagi apresiasi terhadap apa yang kita punya?" dia bertanya.
Buat Maya, PDS H.B. Jassin adalah tempat akar moral dan filosofi kehidupan bangsa dipelihara. "Inilah yang disebut bagian dari harta bangsa," ujarnya. Dalam acara yang digelar di Bentara Budaya Jakarta itu, Maya memamerkan kebolehannya bermain harpa. Acara itu, menurut dia, bisa menjadi pemicu semangat generasi muda untuk mulai mencintai sastra dan budaya.
"Langkah mengumpulkan uang ini mudah-mudahan tidak sia-sia," ujarnya. Ke depan, dia berharap pemerintah melanggengkan keberadaan PDS H.B. Jassin. Soalnya, pengumpulan uang tidak bisa terus dilakukan. "Hasilnya cuma untuk menutup biaya sebulan sampai tiga bulan ke depan. Selanjutnya bagaimana?" kata Maya Hasan.
Sumber: Tempo
Buat Maya, PDS H.B. Jassin adalah tempat akar moral dan filosofi kehidupan bangsa dipelihara. "Inilah yang disebut bagian dari harta bangsa," ujarnya. Dalam acara yang digelar di Bentara Budaya Jakarta itu, Maya memamerkan kebolehannya bermain harpa. Acara itu, menurut dia, bisa menjadi pemicu semangat generasi muda untuk mulai mencintai sastra dan budaya.
"Langkah mengumpulkan uang ini mudah-mudahan tidak sia-sia," ujarnya. Ke depan, dia berharap pemerintah melanggengkan keberadaan PDS H.B. Jassin. Soalnya, pengumpulan uang tidak bisa terus dilakukan. "Hasilnya cuma untuk menutup biaya sebulan sampai tiga bulan ke depan. Selanjutnya bagaimana?" kata Maya Hasan.
Sumber: Tempo
Kamis, 14 April 2011
keluarga Restui Ashanty Pacaran dengan Anang
KABAR Ashanty dengan Anang Hermansyah pacaran rupanya sudah diketahui keluarga Ashanty. Soal hubungan Ashanty, Liza Natalia, penyanyi dangdut yang juga sepupu Ashanty mengatakan, keluarga menyerahkan sepenuhnya pada Ashanty soal jalinan asmaranya dengan Anang.
"Kita sebagai keluarga simple aja, nggak aneh-aneh. Kalau memang ada bumbu percintaan , Ashanty merasa bahagia, dan cocok kenapa harus dilarang," kata ibu dua anak ini.
Liza Natalia mengatakan, yang dia tahu hubungan kedua seleb itu masih sebatas hubungan profesional sebagai teman duet. "Selama ini kita tahunya itu hubungan profesional di atas kontrak," ujar intsruktur senam ini.
Namun sebagai saudara, Liz mengingatkan Ashanty harus benar-benar mengerti kehidupan di jalur musik. "Segala sesuatunya harus jelas, saya di musik bukan setahun atau dua tahun. Saya cuma mengingatkan jangan sampai kejadian yang tidak diinginkan terjadi," tambah wanita kelahiran tahun 1976 ini.
"Saya sih melihatnya profesional ya. Nggak tahu kalau di belakang kita ada apa. Kalau memang merasa cocok, nyambung, kita sebagai keluarga support aja,” tutup Liza.
Sumber: JPNN
"Kita sebagai keluarga simple aja, nggak aneh-aneh. Kalau memang ada bumbu percintaan , Ashanty merasa bahagia, dan cocok kenapa harus dilarang," kata ibu dua anak ini.
Liza Natalia mengatakan, yang dia tahu hubungan kedua seleb itu masih sebatas hubungan profesional sebagai teman duet. "Selama ini kita tahunya itu hubungan profesional di atas kontrak," ujar intsruktur senam ini.
Namun sebagai saudara, Liz mengingatkan Ashanty harus benar-benar mengerti kehidupan di jalur musik. "Segala sesuatunya harus jelas, saya di musik bukan setahun atau dua tahun. Saya cuma mengingatkan jangan sampai kejadian yang tidak diinginkan terjadi," tambah wanita kelahiran tahun 1976 ini.
"Saya sih melihatnya profesional ya. Nggak tahu kalau di belakang kita ada apa. Kalau memang merasa cocok, nyambung, kita sebagai keluarga support aja,” tutup Liza.
Sumber: JPNN
Cara Carissa Putri Menikmati Macet
MACET selalu bikin stres. Kalaupun tak stres, pastilah jenuh. Kendaraan mampet tak bisa bergerak di tengah-tengah jalan, kadang selama berjam-jam. Waktu pun seperti terbuang begitu saja. Untuk itu, diperlukan taktik untuk mengusir kebosanan dan mengisi waktu secara efektif.
Artis cantik Carissa Putri memilih berselancar di jejaring sosial. Baginya, itu cara paling menyenangkan untuk melewatkan waktu di tengah-tengah kemacetan Jakarta yang kian hari kian bertambah parah tersebut.
"Biasanya, buka Twitter, Facebook, atau chatting," kata pemilik nama lengkap Carissa Putri Sulaiman yang namanya melejit lewat film besutan Hanung Bramanto, Ayat-Ayat Cinta, itu.
Tak heran, keaktifannya di sosial media dan keberaniannya mencoba hal-hal baru dalam ber-chatting membuat wanita kelahiran Jerman pada 12 September 1984 itu dinobatkan sebagai brand ambassador salah satu merek ponsel terkenal. Artinya, hobi di tengah kemacetan tersebut ternyata malah mendatangkan rezeki. "Sekarang tiada hari tanpa chatting," tambahnya.
Sumber: JPNN
Artis cantik Carissa Putri memilih berselancar di jejaring sosial. Baginya, itu cara paling menyenangkan untuk melewatkan waktu di tengah-tengah kemacetan Jakarta yang kian hari kian bertambah parah tersebut.
"Biasanya, buka Twitter, Facebook, atau chatting," kata pemilik nama lengkap Carissa Putri Sulaiman yang namanya melejit lewat film besutan Hanung Bramanto, Ayat-Ayat Cinta, itu.
Tak heran, keaktifannya di sosial media dan keberaniannya mencoba hal-hal baru dalam ber-chatting membuat wanita kelahiran Jerman pada 12 September 1984 itu dinobatkan sebagai brand ambassador salah satu merek ponsel terkenal. Artinya, hobi di tengah kemacetan tersebut ternyata malah mendatangkan rezeki. "Sekarang tiada hari tanpa chatting," tambahnya.
Sumber: JPNN
MAYA HASAN Ketuk Hati
Seniman harpa Maya Hasan (39) melihat gerakan #koinsastra, yang bermula dari media sosial, merupakan langkah awal penyelamatan Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Sesungguhnya kelangsungan pusat dokumentasi tersebut tergantung pada pemerintah, pengelola, juga masyarakat.
Maya Hasan yang pernah berkolaborasi dengan Nusantara Chamber Orchestra, Twilite Orchestra, Malaysian Philharmonic Orchestra, Surabaya Symphony Orchestra, dan Erwin Gutawa Orchestra menganggap pemerintah harus tetap mengucurkan subsidi untuk Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin. ”Tentu saja animo dan kepedulian masyarakat juga harus tinggi,” katanya.
Sebagai penyuka sastra, Maya berkontribusi dalam Konser #KoinSastra yang digelar di Bentara Budaya Jakarta, Rabu (13/4). Lulusan Universitas Willamette, Salem, Oregon, Amerika Serikat, ini berpendapat, dalam menyelamatkan PDS HB Jassin, akan lebih baik jika ada komunikasi tiga arah antara pengelola, pemerintah, dan masyarakat.
Melalui permainan harpa di #KoinSastra, Maya ingin membagi energi positif karena musik adalah bahasa universal. ”Keterlibatan dalam konser #KoinSastra juga karena saya ingin mengetuk semua pihak agar lebih peduli terhadap nasib dokumen sastra yang usianya sudah puluhan tahun,” ujar Maya, pengagum Babad Tanah Jawi dan Serat Centhini .
Sumber: Kompas
Maya Hasan yang pernah berkolaborasi dengan Nusantara Chamber Orchestra, Twilite Orchestra, Malaysian Philharmonic Orchestra, Surabaya Symphony Orchestra, dan Erwin Gutawa Orchestra menganggap pemerintah harus tetap mengucurkan subsidi untuk Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin. ”Tentu saja animo dan kepedulian masyarakat juga harus tinggi,” katanya.
Sebagai penyuka sastra, Maya berkontribusi dalam Konser #KoinSastra yang digelar di Bentara Budaya Jakarta, Rabu (13/4). Lulusan Universitas Willamette, Salem, Oregon, Amerika Serikat, ini berpendapat, dalam menyelamatkan PDS HB Jassin, akan lebih baik jika ada komunikasi tiga arah antara pengelola, pemerintah, dan masyarakat.
Melalui permainan harpa di #KoinSastra, Maya ingin membagi energi positif karena musik adalah bahasa universal. ”Keterlibatan dalam konser #KoinSastra juga karena saya ingin mengetuk semua pihak agar lebih peduli terhadap nasib dokumen sastra yang usianya sudah puluhan tahun,” ujar Maya, pengagum Babad Tanah Jawi dan Serat Centhini .
Sumber: Kompas
AGNES MONICA Satu Album Bareng Elton Jhon
SETELAH dua bulan berada di Los Angeles (LA), Amerika Serikat, Agnes Monica kembali ke tanah air. Kemarin, penyanyi kelahiran Jakarta, 1 Juli 1986 itu berbagi sedikit cerita tentang kegiatannya selama di sana. Salah satunya tentang proses rekamannya bersama penyanyi dunia Michael Bolton. ”Aku dan Michael Bolton duet nyanyi lagu Say I Love but I Lie,” ujarnya di Hard Rock Cafe, Jakarta Pusat.
Perempuan berdarah Tionghoa itu mengaku kaget saat Michael mengajukan tawaran lewat manajemennya. Tetapi rasanya, tak ada satupun alasan yang bisa membuatnya menolak kesempatan langka tersebut. ”Ini sebuah kebanggaan yang luar biasa. Buat aku, siapa sih yang nggak kenal Michael Bolton.
Tetapi bukan proyek itu yang membuatnya berada di LA selama dua bulan. Proses rekaman lagu tersebut, hanya memakan waktu sehari. Begitupun dengan pembuatan video klip Paralyzed. ”Video klip Paralyzed itu ada bagian yang kurang, mumpung lagi di sana sekalian ditambahin, syuting lagi. Semuanya serba spontan, mendadak dan tidak ada persiapan sama sekali. Persiapan kostum juga tidak ada. Aku ke Amerika bukan khusus untuk bikin video klip itu, bukan untuk proyek Michael Bolton,” terangnya.
Lalu apa tujuan utama dia ke LA? ”Aku masih belum bisa kasih tahu, rahasia,” katanya lantas tersenyum misterius
Sumber: Indopos
Perempuan berdarah Tionghoa itu mengaku kaget saat Michael mengajukan tawaran lewat manajemennya. Tetapi rasanya, tak ada satupun alasan yang bisa membuatnya menolak kesempatan langka tersebut. ”Ini sebuah kebanggaan yang luar biasa. Buat aku, siapa sih yang nggak kenal Michael Bolton.
Dari generasi aku, kakakku, bahkan generasi papiku, semua kenal,” imbuhnya. Meski berbeda generasi, dia tidak mengalami kesulitan saat rekaman. Nama besar yang disandang, kata dia, tidak membuat Michael sombong. ”Dia itu orangnya lucu banget. Aku pikir pas lihat di televisi, orangnya serius. Ternyata pas ketemu langsung, down to earth banget. Dia sangat membebaskan aku untuk berinterpretasi, menjadi diri sendiri. Dia sangat mendengar, tanya ke aku bagian ini enaknya diapain, jadi kita banyak diskusi. Pokoknya seru di dalam studio sama dia,” tuturnya.
Saat rekaman itu pula dia menghilangkan penasarannya dengan menanyakan alasan penyanyi berusia 58 tahun itu memilihnya sebagai salah satu teman duet.
”Dia bilang sering mendengarkan album ku (Agnes Is My Name, Red) dan dia bilang suka dengan tipe suara aku. Dan lucunya dia bilang sering melihat kampanyeku (dream, believe, and make it happen!, Red), dan menurut Michael Bolton itu sesuatu yang perlu disupport,” ungkapnya lantas tertawa.
Mantan pacar Dirly ‘Idol’ itu menambahkan, lagu Say I Love but I Lie akan dimasukkan ke dalam album terbaru Michael. Album tersebut berisi lagu-lagu duet Michael dengan sejumlah penyanyi dunia. Salah satunya penyanyi asal Inggris, Elton Jhon.
”Albumnya Michael kayak album David Foster and Friends, konsepnya duet dengan temantemannya. Waktu lagi di kantornya Sony/ATV (label musik Amerika Serikat yang mengontraknya, Red), mereka bilang aku akan ada di album yang sama dengan Elton Jhon, it’s amazing,” katanya.
Lalu apa tujuan utama dia ke LA? ”Aku masih belum bisa kasih tahu, rahasia,” katanya lantas tersenyum misterius
Sumber: Indopos
IWAN FALS Garap Album Religi
MAKIN tua makin jadi. Ungkapan itu rasanya cocok untuk menggambarkan sosok Iwan Fals. Di usianya yang hampir genap 50 tahun, pemilik nama asli Virgiawan Listanto itu justru makin semangat berkarya.
Selain memenuhi undangan menyanyi dari satu panggung ke panggung lainnya, kini dia juga tengah menggarap album terbarunya yang berkonsep religi. ”Saya akan kumpulkan lagu-lagu terbaik yang saya rekam saat konser spiritual, akan dijadikan album,” ujarnya di sela penanaman pohon bersama Kasatpol PP DKI Effendi Anas di Pesantren Nurul Bahri, Jakarta Utara, kemarin.
Penanaman pohon itu merupakan rangkaian acara Konser Spiritual di dua pondok pesantren, Jakarta Utara. Pesantren Nurul Bahri dan Al Hikmah, Rorotan. Dalam sesi dialog, Iwan sempat dikritik salah satu pengunjung terkait semakin tidak kritisnya dia dalam membuat lagu, dan semakin dekatnya dia dengan pemerintah.
”Kalau tidak dekat dengan pemerintah, bagaimana izin konser mau lancar,” katanya lantas tertawa. Menurutnya, saat ini pemerintah sudah mulai berusaha memberikan solusi dan keputusan yang terbaik bagi masyarakat. Meski begitu, bukan berarti dia tidak akan memantau kinerja pemerintah. ”Saya akan berusaha terus mengikuti perkembangan,” pungkasnya.
Sumber: Indopos
Selain memenuhi undangan menyanyi dari satu panggung ke panggung lainnya, kini dia juga tengah menggarap album terbarunya yang berkonsep religi. ”Saya akan kumpulkan lagu-lagu terbaik yang saya rekam saat konser spiritual, akan dijadikan album,” ujarnya di sela penanaman pohon bersama Kasatpol PP DKI Effendi Anas di Pesantren Nurul Bahri, Jakarta Utara, kemarin.
Penanaman pohon itu merupakan rangkaian acara Konser Spiritual di dua pondok pesantren, Jakarta Utara. Pesantren Nurul Bahri dan Al Hikmah, Rorotan. Dalam sesi dialog, Iwan sempat dikritik salah satu pengunjung terkait semakin tidak kritisnya dia dalam membuat lagu, dan semakin dekatnya dia dengan pemerintah.
”Kalau tidak dekat dengan pemerintah, bagaimana izin konser mau lancar,” katanya lantas tertawa. Menurutnya, saat ini pemerintah sudah mulai berusaha memberikan solusi dan keputusan yang terbaik bagi masyarakat. Meski begitu, bukan berarti dia tidak akan memantau kinerja pemerintah. ”Saya akan berusaha terus mengikuti perkembangan,” pungkasnya.
Sumber: Indopos
Jessica Iskandar Raih Impian
Presenter sekaligus bintang film Jessica Iskandar mengaku memiliki impian untuk mendapatkan peran yang berbeda dari karaker yang dimainkannya selama ini.
Artis yang biasa disapa Chika ini, mengincar peran untuk menjadi seorang psikopat dengan karakter pembunuh berdarah dingin. “Aku pengen main di film sebagai seorang psikopat, karena peran itu lebih seru dan menantang buatku,” tutur Jessica Iskandar, saat ditemui di Studio RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat .
Selain merasa tertantang, bintang film Dealova ini juga merindukan peran-peran yang berbau aksi dan menegangkan. “Kalau di film-film peran tersebut sangat mengerikan, nah aku pengin jadi orang yang mengerikan itu,” ucapnya sembari tertawa.
Aktris yang juga terjun ke dunia tarik suara itu membayangkan karakter seorang wanita yang terlihat halus bahkan lemah lembut di depan, tetapi ternyata pada kenyataannya dia itu orang yang sadis dan kejam di belakang. Dia pun tidak khawatir, citra sebagai pemeran protagonis dan melankolis dirinya menjadi pudar di masyarakat.
“Kan cuma akting, cuma main film, tentunya tidak takut imej akan berubah,” katanya lagi. Sejauh ini, gadis kelahiran Jakarta, 29 Januari 1988 itu, sedang sibuk dengan peran-perannya di film-film televisi (FTV).
Ia mengaku tidak menerima tawaran bermain sinetron striping karena tidak siap dengan jadwal yang mengharuskan dirinya setiap waktu di lokasi syuting. “Aku nggak main sinetron striping dulu, karena aku nggak mau terikat sesuatu yang terlalu panjang,” tandasnya.
Sumber: Poskota
Artis yang biasa disapa Chika ini, mengincar peran untuk menjadi seorang psikopat dengan karakter pembunuh berdarah dingin. “Aku pengen main di film sebagai seorang psikopat, karena peran itu lebih seru dan menantang buatku,” tutur Jessica Iskandar, saat ditemui di Studio RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat .
Selain merasa tertantang, bintang film Dealova ini juga merindukan peran-peran yang berbau aksi dan menegangkan. “Kalau di film-film peran tersebut sangat mengerikan, nah aku pengin jadi orang yang mengerikan itu,” ucapnya sembari tertawa.
Aktris yang juga terjun ke dunia tarik suara itu membayangkan karakter seorang wanita yang terlihat halus bahkan lemah lembut di depan, tetapi ternyata pada kenyataannya dia itu orang yang sadis dan kejam di belakang. Dia pun tidak khawatir, citra sebagai pemeran protagonis dan melankolis dirinya menjadi pudar di masyarakat.
“Kan cuma akting, cuma main film, tentunya tidak takut imej akan berubah,” katanya lagi. Sejauh ini, gadis kelahiran Jakarta, 29 Januari 1988 itu, sedang sibuk dengan peran-perannya di film-film televisi (FTV).
Ia mengaku tidak menerima tawaran bermain sinetron striping karena tidak siap dengan jadwal yang mengharuskan dirinya setiap waktu di lokasi syuting. “Aku nggak main sinetron striping dulu, karena aku nggak mau terikat sesuatu yang terlalu panjang,” tandasnya.
Sumber: Poskota
Rabu, 13 April 2011
Sheila Marcia Tidag Kagok
Tampil kembali di layar kaca sempat membuat Sheila Marcia (21) kagok. Bukan kagok dengan dunia akting yang telah membesarkan namanya, melainkan dengan ritme kerja di dunia sinetron yang kembali dia geluti.
Sheila, yang sempat vakum dari dunia akting karena terjerat masalah narkoba dan kehamilannya, bermain dalam sinetron Anugerah produksi SinemArt.
”Dahulu waktuku habis untuk anakku, Leticia (1), sekarang aku pulang syuting bisa pukul 05.00. Mau tidak mau, aku harus beradaptasi dengan jam kerjaku kini,” tuturnya.
Sheila tak mengeluh. Bagi dia, dipercaya bermain sinetron kembali adalah hal yang patut disyukuri. ”Aku percaya enggak percaya waktu ditawari (bermain sinetron). Setelah semua terjadi, ternyata aku masih diberi kesempatan,” ucap Sheila yang baru merampungkan film layar lebar, Tebus.
Ia tak peduli meski peran yang ditawarkan kepada dirinya bukan peran besar. ”Diajak main saja aku sudah berterima kasih. Kesempatan ini membuat aku merasa hidup kembali. Aku merasa berguna lagi,” ujar Sheila.
Dia memegang janji kepada diri sendiri untuk tak akan mengulangi kesalahannya. Kini yang terpenting adalah Leticia. Untuk membayar waktu yang hilang dengan Leticia, jika memungkinkan, Sheila mengajak anaknya ke lokasi syuting.
Sumber: Kompas
Sheila, yang sempat vakum dari dunia akting karena terjerat masalah narkoba dan kehamilannya, bermain dalam sinetron Anugerah produksi SinemArt.
”Dahulu waktuku habis untuk anakku, Leticia (1), sekarang aku pulang syuting bisa pukul 05.00. Mau tidak mau, aku harus beradaptasi dengan jam kerjaku kini,” tuturnya.
Sheila tak mengeluh. Bagi dia, dipercaya bermain sinetron kembali adalah hal yang patut disyukuri. ”Aku percaya enggak percaya waktu ditawari (bermain sinetron). Setelah semua terjadi, ternyata aku masih diberi kesempatan,” ucap Sheila yang baru merampungkan film layar lebar, Tebus.
Ia tak peduli meski peran yang ditawarkan kepada dirinya bukan peran besar. ”Diajak main saja aku sudah berterima kasih. Kesempatan ini membuat aku merasa hidup kembali. Aku merasa berguna lagi,” ujar Sheila.
Dia memegang janji kepada diri sendiri untuk tak akan mengulangi kesalahannya. Kini yang terpenting adalah Leticia. Untuk membayar waktu yang hilang dengan Leticia, jika memungkinkan, Sheila mengajak anaknya ke lokasi syuting.
Sumber: Kompas
Didi Petet Jadi Juri Movie Awards
Aktor Didi Petet (54) telah menjalankan tugasnya sebagai juri Indonesian Movie Awards. Dia menonton 44 film yang bersaing pada ajang itu.
”Filmnya macam-macam, ada yang enggak jelas (jalan ceritanya). Film Indonesia bukan tak variatif, melainkan kurang berani gambling di industri film. Mereka mencari yang aman, yang laku di p a sa r a n , ” kata Didi yang sedang shooting film Di Bawah Lindungan Ka’bah.
Padahal, lanjut Didi, dunia perfilman membutuhkan terobosan inovatif. ”Tapi, serulah kalau nonton film Indonesia,” u j a r ny a .
Didi mengajar akting sejak tahun 1984 di Institut Kesenian Jakarta. Kegiatan mengajarnya bertambah di Didi Petet Acting School yang bergabung dengan Look Inc School.
”Kalau mengajar akting untuk anak muda, saya lihat mereka baru sadar bahwa akting itu belajar kehidupan. Kehidupan di sekeliling kita itulah yang dimainkan dalam seni peran, bukan kehidupan di luar negeri. Anak muda sering melihat kehidupan di luar negeri,” ungkap Didi yang banyak mengajar siswa remaja.
Ia juga mengajar siswa yang berasal dari berbagai profesi dengan beragam usia. ”Yang lucu, kebanyakan dari mereka bukan pemain film, melainkan dari berbagai profesi. Dokter juga ada. Mungkin mereka ingin ada sesuatu dari dirinya yang ditampilkan,” ujarnya.
Sumber: Kompas
”Filmnya macam-macam, ada yang enggak jelas (jalan ceritanya). Film Indonesia bukan tak variatif, melainkan kurang berani gambling di industri film. Mereka mencari yang aman, yang laku di p a sa r a n , ” kata Didi yang sedang shooting film Di Bawah Lindungan Ka’bah.
Padahal, lanjut Didi, dunia perfilman membutuhkan terobosan inovatif. ”Tapi, serulah kalau nonton film Indonesia,” u j a r ny a .
Didi mengajar akting sejak tahun 1984 di Institut Kesenian Jakarta. Kegiatan mengajarnya bertambah di Didi Petet Acting School yang bergabung dengan Look Inc School.
”Kalau mengajar akting untuk anak muda, saya lihat mereka baru sadar bahwa akting itu belajar kehidupan. Kehidupan di sekeliling kita itulah yang dimainkan dalam seni peran, bukan kehidupan di luar negeri. Anak muda sering melihat kehidupan di luar negeri,” ungkap Didi yang banyak mengajar siswa remaja.
Ia juga mengajar siswa yang berasal dari berbagai profesi dengan beragam usia. ”Yang lucu, kebanyakan dari mereka bukan pemain film, melainkan dari berbagai profesi. Dokter juga ada. Mungkin mereka ingin ada sesuatu dari dirinya yang ditampilkan,” ujarnya.
Sumber: Kompas
Gege Elisa Ingin jago Bikin Kue
Meski masih muda, pemain film pendatang baru, Gege Elisa (17), telah mempersiapkan masa depannya. Selain sibuk dengan dunia modeling dan bermain film serta iklan, ia ingin mendalami bidang masak-memasak, terutama roti dan kue.
”Kayaknya enggak mungkin aku bisa selamanya jadi artis. Makanya pengin belajar bakery. Sedikit-sedikit sih aku bisa bikin roti, kayak cupcake gitu,” ucapnya.
Gege memang bercita-cita menjadi pengusaha roti dan kue. ”Ya, kan mesti persiapan untuk masa depan aku nanti,” ujar perempuan yang mempunyai tinggi badan sekitar 1,70 meter ini.
Selain sibuk sebagai model, Gege juga membintangi film Virgin 3 yang sedang tayang di bioskop. ”Aku senang bisa main film. Mama juga bangga karena aku mendapat kesempatan bermain film. Enggak semua orang bisa mendapat kesempatan ini,” kata Gege sambil memamerkan senyumnya.
Selain Virgin 3, dia juga bermain dalam film Gaby dan Lagunya serta film indie. Kegiatan Gege semakin padat karena dia juga menjadi bintang iklan. Sampai sekarang dia masih tergabung dengan Look Inc Model & Talents.
Apa tidak susah Gege membagi waktu sebagai pemain film, model, dan pelajar? ”Enggak kok. Selama ini semuanya berjalan baik-baik saja. Aku ikut homeschooling,” jawab Gege.
Sumber: Kompas
”Kayaknya enggak mungkin aku bisa selamanya jadi artis. Makanya pengin belajar bakery. Sedikit-sedikit sih aku bisa bikin roti, kayak cupcake gitu,” ucapnya.
Gege memang bercita-cita menjadi pengusaha roti dan kue. ”Ya, kan mesti persiapan untuk masa depan aku nanti,” ujar perempuan yang mempunyai tinggi badan sekitar 1,70 meter ini.
Selain sibuk sebagai model, Gege juga membintangi film Virgin 3 yang sedang tayang di bioskop. ”Aku senang bisa main film. Mama juga bangga karena aku mendapat kesempatan bermain film. Enggak semua orang bisa mendapat kesempatan ini,” kata Gege sambil memamerkan senyumnya.
Selain Virgin 3, dia juga bermain dalam film Gaby dan Lagunya serta film indie. Kegiatan Gege semakin padat karena dia juga menjadi bintang iklan. Sampai sekarang dia masih tergabung dengan Look Inc Model & Talents.
Apa tidak susah Gege membagi waktu sebagai pemain film, model, dan pelajar? ”Enggak kok. Selama ini semuanya berjalan baik-baik saja. Aku ikut homeschooling,” jawab Gege.
Sumber: Kompas
Susan Bachtiar Bertemu Ahmed
Model dan presenter Susan Bachtiar (37) senang berwisata dan menekuni fotografi. Tiga tahun ini ia mempelajari fotografi. Obyek favoritnya lanskap. Kalaupun obyeknya manusia, ia lebih suka memotretnya dari belakang.
”Tak ada alasan khusus, hanya agar berbeda dari yang lain,” katanya di Jakarta, Senin (11/4).
Salah satu pengalaman berkesan, saat Susan bersama ibunya pergi ke Mesir, Israel, dan Jordania. Mengunjungi Mesir tentu kurang lengkap jika tidak singgah di Giza, mendatangi piramida, dan naik unta. Di situ ia melihat langit bertabur banyak bintang, lebih wah daripada tempat lain.
”Pukul 02.00, kami berangkat ke Gunung Sinai. Suhunya luar biasa dingin sehingga kami berpakaian rangkap lima-enam lapis. Ada unta yang berjalan santai, ada yang ngebut. Tukang untanya berpesan jangan menyenteri jalan. Saya penasaran, kok tak boleh menyenteri jalan? Ternyata, saat saya sekilas menyenteri jalan, di bawah kami itu jurang. Pantas kami tak diizinkan menyenteri jalan agar tak panik,” ceritanya.
Ketika Susan menanyakan nama para tukang unta, jawaban mereka selalu sama. ”Nama mereka semua Ahmed. Saya tak tahu itu nama sebenarnya atau demi memudahkan turis mengingat nama mereka. Bahkan, ketika saya menyewa orang untuk membantu memapah ibu, nama orang itu pun Ahmed. Di mana-mana saya bertemu Ahmed,” katanya.
Sumber: Kompas
”Tak ada alasan khusus, hanya agar berbeda dari yang lain,” katanya di Jakarta, Senin (11/4).
Salah satu pengalaman berkesan, saat Susan bersama ibunya pergi ke Mesir, Israel, dan Jordania. Mengunjungi Mesir tentu kurang lengkap jika tidak singgah di Giza, mendatangi piramida, dan naik unta. Di situ ia melihat langit bertabur banyak bintang, lebih wah daripada tempat lain.
”Pukul 02.00, kami berangkat ke Gunung Sinai. Suhunya luar biasa dingin sehingga kami berpakaian rangkap lima-enam lapis. Ada unta yang berjalan santai, ada yang ngebut. Tukang untanya berpesan jangan menyenteri jalan. Saya penasaran, kok tak boleh menyenteri jalan? Ternyata, saat saya sekilas menyenteri jalan, di bawah kami itu jurang. Pantas kami tak diizinkan menyenteri jalan agar tak panik,” ceritanya.
Ketika Susan menanyakan nama para tukang unta, jawaban mereka selalu sama. ”Nama mereka semua Ahmed. Saya tak tahu itu nama sebenarnya atau demi memudahkan turis mengingat nama mereka. Bahkan, ketika saya menyewa orang untuk membantu memapah ibu, nama orang itu pun Ahmed. Di mana-mana saya bertemu Ahmed,” katanya.
Sumber: Kompas
Langganan:
Postingan (Atom)