Selasa, 24 Mei 2011

Syahrini Merasa Masih Anak Bawang

Akhir akhir ini, nama Syahrini sedang menjadi topik yang hangat menghiasi layar kaca, halaman koran, dan juga media online yang membahas dunia entertainment. Apa sebab? Foto foto gadis cantik ini yang dianggap vulgar dan syur beredar luas di dunia maya, alias internet. Tak jelas dari mana asal muasal kemunculan foto foto tersebut, dan siapa yang menjadi aktor utama dari penyebarannya.

Sial bagi Syahrini, sebab di saat dirinya sedang rajin memperdengarkan kepada publik lagu terbarunya yang berjudul Kau Yang Memilih Aku, pukulan keras ini datang menghampirinya, seolah ada pihak yang tidak terima dengan naiknya karir wanita cantik yang satu ini.

Walaupun punya nama besar dan terkenal karena atribut keartisannya, Syahrini tetaplah manusia biasa, yang juga memiliki hati dan perasaan. Ujian berat ini perlahan lahan coba dilaluinya. Hari Jumat (20/5), secara eksklusif kepada Kapanlagi.com(c), Syahrini mencurahkan isi hatinya tentang peristiwa foto fotonya tersebut.

Bagaimana kondisi akhir anda pasca pemberitaan soal foto-foto tersebut?
Alhamdulillah sih dalam keadaan baik baik saja, dan tidak kekurangan sesuatu apapun, dalam arti aku memang ngga mau terlalu larut dalam suasana seperti ini, dan harus fokus dan konsentrasi sama pekerjaan, karena schedule aku dari awal tahun sampai akhir tahun ini sudah padet banget. Hari hariku tuh selalu diawali dengan tampil on air di acara-acara yang early banget ya, kaya DAHSYAT, INBOX, DERINGS, belum lagi acara-acara lain kaya talkshow-talkshow, yang isinya aku nyanyi, pokoknya padet banget. Karena memang lagu Kau Yang Memilih aku ini, running-nya baru sebulan, jadi memang butuh promo terus untuk bisa go public.

Kalo tentang hari-hariku melihat pemberitaan, aku bukan tipe orang yang cepet ngeluh sih. Tapi kalo kecewa pasti iya. Karena pemberitaan yang ngga berimbang, narasi yang ngga konfirmasi ke aku dulu sebagai narasumbernya, kadang aku suka mikir kok bisa begini ya? Kok bisa dikembangkan jadi seperti ini ya? Padahal kalo aku bicara, tidak ada yang berlebihan kok.

Menurut Rini sendiri bagaimana foto-foto tersebut?
Menurut aku, foto-fotonya pun bukan foto-foto pornoaksi dan pornografi, syurnya dari mana? Yang kedua, foto-foto itu kan terjadi 2 atau 3 tahun yang lalu, kenapa kok bisa munculnya sekarang? Itu pertanyaanku. 'Kenapa munculnya sekarang?' Kalo aku melihat pemberitaan-pemberitaan yang ada, terus aku harus down atau aku harus ngedrop, wah sayang banget ya.

Itu ngga boleh terjadi, kasian fans-fansku, komunitas-komunitasku yang jumlahnya hampir 3000 orang, yang udah setia banget mendukung aku, jadi rasanya sayang sekali kalo cuma gara-gara pemberitaan soal foto-foto itu, aku harus menyia-nyiakan semangat dari mereka untuk aku. Dan aku juga selalu mem-pakemkan diri bahwa harus selalu belajar untuk tawakal dan ikhlas atas semua pemberitaan yang ada, karena kalo aku ikhlas, itu tandanya aku ringan untuk melangkah, itu aja kok.

Bagaimana dengan keluarga Rini?
Kalo untuk kondisi seperti sekarang aku merapatkan diri ke keluarga, karena dengan dorongan keluarga dan doa itu kan penting, untuk menguatkan mentalku. Kan sekarang mama sendirian setelah ditinggal papa, jadi mama mencurahkan perhatian dia sepenuhnya ke aku, dan aku pun selalu terbuka sama mama. Tapi aku melihat mama tuh tangguh banget.

Awalnya sih pasti lah ya mamaku shock karena kan yang namanya ibu-ibu nonton infotainment dengan narasi yang ga imbang, pasti dia kaget. Tapi sebagai anak, aku coba berikan pandangan ke mama bahwa ini adalah resiko pekerjaan aku, dan pemberitaan selama ini banyak tidak benarnya, akhirnya mama bisa memahami, dan semua keluarga aku juga udah bisa memahami dan memaklumi. Awalnya kan aku pemberitaan ke aku kan seperti dibombardir, tapi seiring waktu ada pemberitaan yang meluruskan dan mengklarifikasi, alhamdulilah bisa mereda.

Pakar telematika pun membuktikan kan bahwa foto-foto itu adalah hanya foto seru-seruan aku dengan teman-teman, dan semua orang kan juga pasti pernah mengalami dan mengabadikan momen-momen bersama teman, sendirian di kamar atau di kamar mandi, itu kan sifatnya privacy ya.

Tapi untungnya dengan kejadian ini bisa memberikan wawasan lagi untuk keluargaku, terutama mamaku, dan mama akhirnya mama jadi lebih berpikir modern dan terbuka pikirannya.

Aku selalu bilang ke mama, "Ma, kita harus bisa lulus dan melewati ujian ini." Karena aku selalu ingat almarhum papa selalu bilang, kalau kita ingin melihat pelangi yang indah, kan harus turun badai dan hujan yang besar dulu. Nah, ini adalah ujian buat aku untuk bisa mencapai sesuatu yang indah pada waktunya.

Ada anggapan bahwa Rini katanya pengen menjadi diva? Bagaimana tanggapan Rini?
Di sini aku juga mau coba meluruskan pemberitaan beberapa waktu lalu, yang menyatakan bahwa aku disinyalir ingin buru-buru menjadi diva. Silahkan dicek, aku ngga pernah berbicara seperti itu. Kriteria jadi diva kan ngga mudah ya. Yang dilihat kan albumnya, karya-karyanya juga udah betul-betul melekat di masyarakat, jam terbangnya juga pasti kan dilihat. Aku mah masih terlalu dini untuk ke arah sana. Aku masih dalam proses pembelajaran di panggung, masih perlu belajar saat perform, masih perlu belajar untuk berkarya, itu kan butuh waktu yang ngga sebentar.

Syahrini itu masih anak baru, masih anak bawang, masih perlu banyak belajar. Aku aja baru berkiprah di industri nyanyi baru 3 tahun, albumku aturannya 2010 kemarin sudah rilis, tapi berhubung ada project duet jadi pending. Jadi semua seperti terhalangi ya. Tapi aku ambil hikmahnya aja, bahwa aku memang harus melewati ini dulu. Aku ambil positifnya aja.

Baca Juga



Tidak ada komentar:

Posting Komentar