Hal itu terungkap dari kisah yang dituturkan produser HP Record, Hadi Sunyoto, Iwan Sastrawijaya, produser Pelangi Record yang mengontrak Syahrini, selain Anang Hermansyah dan Syahrini sendiri.
Hadi Sunyoto bertutur, saat bertemu dengannya, Syahrini menyatakan ingin membuat album solo dan mencari produser yang sanggup membayarnya, lantaran namanya sudah ngetop. “Mosok sih nggak ada yang mau mengontrak saya?” kata Syahrini, ditirukan Hadi Sunyoto.
Hadi menyatakan, zaman sekarang tidak ada kontrak artis yang dibayar, melainkan kerjasama dengan sistim royalty. Meski demikian, dia lalu memperkenalkan dengan Iwan Sastrawidjaya yang sebelumnya memproduseri Alda Risma dan Fitri Handayani. Iwan tertarik.
Kepada Iwan, Syahrini kemudian mengajukan angka Rp3 Miliar untuk tiga album. Iwan tak sanggup dengan angka itu, dan menawar Rp750 juta. Belakangan Syahrini menyanggupi, dan tidak minta uang tapi mobil.
“Ketika nego dia datang tanpa Anang, karena katanya urusannya antara dia dengan dengan label “ tutur Iwan.
Selain itu, belakangan dia minta mobil Mercy 2 pintu yang harganya Rp1.1 miliar. Iwan akhirnya mematok angka Rp1 miliar. Syahrini diminta membayar sisanya.
Meski sudah menerima mobil, tak berarti proses rekaman mulus. Beberapa kali Syahrini menolak lagu yang diberikan untuknya. Bahkan pada lagu Patah, yang sudah disukai Anang dan Iwan. Buntutnya mereka pecah kongsi, Anang bahkan mengembalikan Rp150 juta dari Rp200 juta sebagai pencipta lagu dan penggarap albumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar